Minggu, Desember 12

KULTUM ISLAM "Manfaat Memberi Salam"

Sebelum terbitnya fajar Islam, orang Arab biasa menggunakan ungkapan-ungkapan
yang lain, seperti Hayakallah yang artinya semoga Allah menjagamu tetap hidup,
kemudian Islam memperkenalkan ungkapan Assalamu alaikum. Artinya, semoga kamu
terselamatkan dari segala duka, kesulitan dan nestapa. Ibnu Al-Arabi didalam
kitabnya Al-Ahkamul Quran mengatakan bahwa Salam adalah salah satu ciri-ciri
Allah SWT dan berarti Semoga Allah menjadi Pelindungmu.

Ungkapan Islami ini lebih berbobot dibandingkan dengan ungkapan-ungkapan
kasih-sayang yang digunakan oleh bangsa-bangsa lain. Hal ini dapat dijelaskan
dengan alasan-alasan berikut ini.

1. Salam bukan sekedar ungkapan kasih-sayang, tetapi memberikan juga alasan dan
logika kasih-sayang yang di wujudkan dalam bentuk doa pengharapan agar anda

selamat dari segala macam duka-derita. Tidak seperti kebiasaan orang Arab yang
mendoakan untuk tetap hidup, tetapi Salam mendoakan agar hidup dengan penuh
kebaikan.

2. Salam mengingatkan kita bahwa kita semua bergantung kepada Allah SWT. Tak
satupun makhluk yang bisa mencelakai atau memberikan manfaat kepada siapapun
juga tanpa perkenan Allah SWT.

3. Perhatikanlah bahwa ketika seseorang mengatakan kepada anda, Aku berdoa
semoga kamu sejahtera. Maka ia menyatakan dan berjanji bahwa anda aman dari
tangan (perlakuan)nya, lidah (lisan)nya, dan ia akan menghormati hak hidup,
kehormatan, dan harga-diri anda.

Ibnu Al-Arabi didalam Ahkamul Quran mengatakan:
Tahukah kamu arti Salam? Orang yang mengucapkan Salam itu memberikan pernyataan
bahwa kamu tidak terancam dan aman sepenuhnya dari diriku.
Kesimpulannya, bahwa Salam berarti, (i) Mengingat (dzikr) Allah SWT, (ii)
Pengingat diri, (iii) Ungkapan kasih sayang antar sesama Muslim, (iv) Doa yang
istimewa, dan (v) Pernyataan atau pemberitahuan bahwa anda aman dari bahaya
tangan dan lidahku
Sebuah Hadits merangkumnya dengan indah:

Muslim sejati adalah bahwa dia tidak membahayakan setiap Muslim yang lain
dengan lidahnya dan tangannya

Jika kita memahami hadits ini saja, sudahlah cukup untuk memperbaiki semua
umat Muslim. Karena itu Rasulullah Muhammad SAW sangat menekankan penyebaran
pengucapan Salam antar sesama Muslim dan beliau menyebutnya sebagai perbuatan
baik yang paling utama diantara perbuatan-perbuatan baik yang anda kerjakan.
Ada beberapa Sabda Rasulullah, SAW yang menjelaskan pentingnya ucapan salam
antar seluruh Muslim.

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: Kamu tidak
dapat memasuki Surga kecuali bila kamu beriman. Imanmu belumlah lengkap
sehingga kamu berkasih-sayang satu sama lain. Maukah kuberitahukan kepadamu
sesuatu yang jika kamu kerjakan, kamu akan menanamkan dan memperkuat
kasih-sayang diantara kamu sekalian? Tebarkanlah ucapan salam satu sama lain,
baik kepada yang kamu kenal maupun yang belum kamu kenal. (Muslim)

Abdullah bin Amr RA mengisahkan bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW,
Apakah amalan terbaik dalam Islam? Rasulullah SAW menjawab: Berilah makan
orang-orang dan tebarkanlah ucapan salam satu sama lain, baik kamu saling
mengenal ataupun tidak. (Sahihain)

Abu Umammah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:Orang yang lebih
dekat kepada Allah SWT adalah yang lebih dahulu memberi Salam. (Musnad Ahmad,
Abu Dawud, dan At Tirmidzi)

Abdullah bin Masud RA meriwayatkan Bahwa Rasulullah SAW bersabda, Salam
adalah salah satu Asma Allah SWT yang telah Allah turunkan ke bumi, maka
tebarkanlah salam. Ketika seseorang memberi salam kepada yang lain, derajatnya
ditinggikan dihadapan Allah. Jika jamaah suatu majlis tidak menjawab ucapan
salamnya maka makhluk yang lebih baik dari merekalah (yakni para malaikat) yang
menjawab ucapan salam. (Musnad Al Bazar, Al Mu'jam Al Kabir oleh At Tabrani)
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, Orang kikir yang
sebenar-benarnya kikir ialah orang yang kikir dalam menyebarkan Salam.
Allah SWT berfirman didalam Al-Quran Surat An-Nisa Ayat 86:

Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan maka balaslah dengan
penghormatan yang lebih baik, atau balaslah dengan yang serupa. Sesungguhnya
Allah akan memperhitungkan setiap yang kamu kerjakan.

Demikianlah Allah SWT memerintahkan agar seseorang membalas dengan ucapan yang
setara atau yang lebih baik. Hal ini telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW
sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hathim. Suatu hari
ketika Rasulullah SAW sedang duduk bersama para sahabatnya, seseorang datang
dan mengucapkan, Assalaamualaikum. Maka Rasulullah SAW pun membalas dengan
ucapan Waalaikum salaam wa rahmah Orang kedua datang dengan mengucapkan
Assalaamualikum wa rahmatullah Maka Rasulullah membalas dengan, Waalaikum
salaam wa rahmatullah wabarakatuh . Ketika orang ketiga datang dan mengucapkan
Assalaamualikum wa rahmatullah wabarakatuhu. Rasulullah SAW menjawab:
Waalaika.
Orang yang ketiga pun terperanjat dan bertanya, namun tetap dengan
kerendah-hatian, Wahai Rasulullah, ketika mereka mengucapkan Salam yang
ringkas kepadamu, Engkau membalas dengan Salam yang lebih baik kalimatnya.
Sedangkan aku memberi Salam yang lengkap kepadamu, aku terkejut Engkau
membalasku dengan sangat singkat hanya dengan waalaika. Rasulullah SAW
menjawab, Engkau sama sekali tidak menyisakan ruang bagiku untuk yang lebih
baik. Karena itulah aku membalasmu dengan ucapan yang sama sebagaimana yang di
jabarkan Allah didalam Al-Quran.

Dengan demikian kita bisa mengambil kesimpulan bahwa, membalas Salam dengan
tiga frasa (anak kalimat) itu hukumnya Sunnah, yaitu cara yang dilakukan Nabi
Muhammad SAW. Kebijaksanaan membatasi Salam dengan tiga frasa ini karena Salam
dimaksudkan sebagai komunikasi ringkas bukannya pembicaraan panjang.

3 komentar: