Shalawat dan Sejahtera:
"Shalawat kiranya berlimpah kepada
al-Musthafa sang rasul yang terjaga dan mulia berlimpah pula kepada
keluarga para sahabat dan pengikut yang setia."
Setelah hamdallah
maka diikuti dengan mengucapkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW,
karena ini sunnah Nabi. Allah SWT berfirman :
"Wahai orang-orang yang beriman ucapkan shalawat dan salam penghormatan kepada Nabi"
Selain itu Nabi Muhammad SAW juga bersabda :
"Barangsiapa menulis shalawat, maka malaikat akan beristighfar untuknya, selama tulisan itu masih ada."
"Barangsiapa yang ingin berjumpa dan memperoleh ridla Allah, maka perbanyaklah membaca shalawat."
"Hendaklah
kalian memperbanyak membaca shalawat karena akan menjadi cahaya dalam
kubur, ketika melewati Shiratal Mustaqim, dan akan menjadi nur yang
bercahaya di dalam surga."
"Dengan selalu membaca shalawat akan meredakan murka Allah serta mematahkan tipu daya setan."
Ibnu Jauzi dalam kitab al-Busthan menulis :
"Apabila
ada orang dalam suatu majelis pertemuan tida membaca shalawat kepada
Nabi SAW, maka ia akan keluar dari majelis itu dengan bau tak sedap.
Sebaliknya jika orang yang keluar dari suatu majelis sambil membaca
shalawat, maka baunya akan lebih harum daripada minyak wangi, sebab
Rasulullah SAW adalah manusia yang paling harum diantara yang harum,
yang paling suci diantara orang-orang suci. Jika Nabi SAW sedang
menghadiri suatu majelis dan berbicara diantara mereka, maka majelis itu
penuh dengan aroma Misik."
Besar sekali pahala dan kehebatan
serta fadlilah shalawat kepada Nabi SAW. Hendaklah orang beriman selalu
mengucapkan shalawat, karena Rasulullah SAW adalah perantara yang agung
dari seluruh rahmat dan kenikmatan yang telah diterima manusia.
Fadlilah
atau keutamaan membaca shalawat, diantaranya adalah untuk menerangi
hati yang gelap, menghindari kepikunan, sebagai wasilah dengan Allah,
memudahkan masuknya rizki.
Dalam sebuah hadits diterangkan :
"Pada
suatu hari Jibril datang kepadaku, membawa berita gembira yang belum
pernah disampaikan kepadaku. Ia menjelaskan bahwa barangsiapa diantara
umatku mengucapkan shalawat satu kali, maka Allah akan menganugerahkan
untuknya seratus kebaikan. Barangsiapa yang membaca shalawat seratus
kali, maka Allah akan menganugerahkan untuknya seribu kebaikan, kemudian
memasukkan mereka ke surga, dan mengharamkan mereka masuk neraka."
Akan
sangat utama apabila orang yang membaca shalawat dalam keadaan suci.
Didahului dengan berwudlu, menghadap kiblat dan dalam keadaan tafakur
mensifati keagungan Nabi SAW. Mentartilkan bacaannya dan tidak
tergesa-gesa.
Ungkapan al-Musthafa pada syair di atas bermakna
"Orang yang terpilih" diantara semua makhluk, sehingga keutamaan Nabi
Muhammad SAW melebihi malaikat di sisi Allah dan alam semesta.
Menurut
Imam Syafi'i, Ahlul Bait Nabi SAW adalah keturunan Bani Hasyim dan
Abdul Muthalib yang beriman. Sebagian ulama berpendapat bahwa Ahlul Bait
Nabi SAW adalah berasal dari turunan Fatimah az-Zahrah RA, satu-satunya
puteri Rasulullah SAW yang hidup sampai meninggalnya Rasulullah SAW.
Dialah yang menurunkan cucu-cucu Nabi SAW dan seterusnya.
Ada pengertian yang berbeda dari para ulama tentang Ahlul Bait Rasulullah SAW, seperti penjelasan berikut :
a.
Mereka yang senantiasa meninggalkan hal-hal yang kotor, orang-orang
yang senantiasa membersihkan dirinya menjadi manusia yang suci bersih
b. Orang yang mendapat kebahagiaan dengan ketakwaannya dan mendapat ridla Allah SWT
c.
Umat Islam seluruhnya yang telah menerima Risalah Nabi SAW dan
mengamalkannya (umat ijabah)
Dengan
penjelasan di atas, sebagai ulama berpendapat bahwa yang dimaksud
dengan Ali Muhammad (Ahlul Bait) adalah semua umat Muhammad SAW yang
telah menerima Islam dan mengamalkan Sunnah Nabi Muhammad SAW dehgan
penuh kesungguhan dan keikhlasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar