Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam
dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi
manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan
air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan
di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang
dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda
(keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (Al Baqarah
164)
Ada satu anekdot tentang pengikut paham atheis yang
tidak percaya dengan keberadaan Tuhan yang mengatur alam semesta. Ketika
itu ia sedang menumpang pesawat terbang dalam perjalanan kesuatu
tempat, ketika ia melihat ke jendela tiba2 ia melihat salah satu baling
baling pesawat tersendat dan kemudian berhenti. Pesawat berjalan oleng
tidak stabil, sebagian penumpang panik dan mulai berdo’a. Penumpang yang
atheis ini terkesiap, mukanya pucat, ia berseru:” Oh my God !! “.
Nah
…itulah manusia, baru ingat Tuhan kalau terjepit dan kepepet. Secara
naluri dalam lubuk hati nan dalam sebenarnya semua orang mengakui adanya
Tuhan yang berkuasa dialam semesta. Ego, gengsi, dan nafsu nyalah yang
membutakan mata hatinya sehingga tidak percaya pada kekuasaan mutlak
Tuhan yang kuasa.
Bagi orang yang mau menggunakan akal dan
fikirannya sebenarnya pada pergantian siang dan malam, kapal yang
berlayar dilaut, hujan yang tercurah dari langit, berbagai tumbuhan dan
buah2an yang tumbuh dibumi, berbagai hewan dan binatang ternak,
perkisaran awan yang beredar antara langit dan bumi, disana ada ayat
tanda kebesaran dan kekuasaan Allah penguasa dan pencipta alam semesta.
Sejak
zaman primitif manusia secara naluri telah mengakui tentang adanya
kekuatan yang maha kuasa, yang maha mencipta dan menjadikan serta
memelihara alam semesta. Dalam pencarian secara naluri inilah manusia
akhirnya menemukan Tuhan menurut keyakinannya masing masing. Ada yang
bertuhan pada patung,berhala, dewa, matahari, bulan, bintang, api, air,
dan lain sebagainya. Nabi Ibrahimpun dalam pencariannya pernah menyangka
bintang, bulan, matahari sebagai Tuhan, namun karena semua itu tidak
kekal akhirnya ia menemukan Allah sebagai Tuhan yang Esa, yang maha
kekal, abadi, maha kuat, dan maha perkasa .
Selanjutnya Nabi
Ibrahim menyebarkan ajaran tentang Allah Tuhan yang satu, ia berseteru
dengan raja Namrudz yang menyembah patung dan berhala. Nabi Ibrahim
menghancurkan semua patung yang disembah Namrudz, hingga ia di bakar
oleh raja Namrudz, namun Allah menyelamatkan Ibrahim sehingga tidak
terbakar oleh tersebut. Ajaran Nabi Ibrahim diteruskan oleh anak
cucunya, Ishak, Ya’kub, Yusuf yang dilanjutkan oleh Musa dengan kitab
Tauratnya, Dawud dengan kitab Mazmurnya, Isa denga Injilnya dan terakhir
Nabi Muhammad dengan kitab Al Qur’annya.
Agama Tauhid yang
ber-Tuhan satu adalah agama yang pertama di bawakan oleh Nabi Ibrahim,
namun dalam perjalanannya tetap saja banyak orang yang berusaha untuk
menyimpangkannya hingga muncul kepercayaan yang menyamakan Allah dengan
mahluk-Nya, beranak, punya ibu, bapak, pembantu istimewa dan lain
sebagainya.
Ajaran Islam yang dibawakan Nabi Muhammad mengajarkan
tauhid keyakinan kepada Allah yang satu, tidak beranak dan dilahirkan
sebagai anak. Dia maha Esa, maka kuasa, maha perkasa, maha mengetahui
tidak ada satupun mahluk yang menyamai dan menyerupai-Nya. Sistim yang
ada dialam semesta yang tunduk hanya pada satu aturan telah membuktikan
bahwa Tuhan yang menciptakan dan memelihara alam semesta ini hanya satu.
Jika Tuhan ada dua atau tiga niscaya sistim dialam semesta akan kacau,
karena Tuhan yang satu tidak berkenan dengan Tuhan yang lain.
Tuhan-Tuhan itu tentu akan saling mengalahkan satu dengan yang lainnya,
sehingga keduanya akan binasa, demikian pula alam semesta ini .
Perhatikan firman Allah dalam Al Qur’an surat Al Anbiya ayat 22 :
Sekiranya
ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya
itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai Arasy
daripada apa yang mereka sifatkan. (Al Anbiya 22)
System di
alam semesta yang teratur dan tunduk hanya pada satu aturan merupakan
bukti nyata bahwa Tuhan itu hanya satu, Dialah Allah yang maha Esa. Jika
ada Tuhan yang lain selain Allah niscaya alam semesta akan kacau karena
adanya aturan yang berbeda beda. Masing masing Tuhan akan membuat
aturan sendiri-sendiri yang mungkin saja saling bertentangan. Tuhan yang
satu akan berusaha mengalahkan Tuhan yang lainnya, masing masing Tuhan
akan mengajak pengikutnya memerangi pengikut Tuhan yang lain. Alam
semesta akan penuh kekacauan dan kekalutan.
Nyatanya saat ini
alam semesta hanya tunduk pada satu aturan yang sangat teratur, itulah
bukti tanda kekuasaan Allah yang Esa. Dilangit, bumi dan seluruh jagat
semesta ada tanda kekuasaan dan keesaan Allah bagi orang yang mau
menggunakan akal dan fikirannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar